MACRO DAN MICRO
Pengertian
fotografi makro secara konseptual adalah
memotret objek kecil agar terlihat besar. Lensa makro berhubungan dengan
kemampuan lensa untuk memfokus pada jarak paling dekat dengan objek.
Pengambilan pada jarak terdekat menampilkan detail pada objek tanpa memberi
efek distrosi.
Pengertian
fotografi makro secara konseptual adalah
memotret objek kecil agar terlihat besar. Lensa makro berhubungan dengan
kemampuan lensa untuk memfokus pada jarak paling dekat dengan objek.
Pengambilan pada jarak terdekat menampilkan detail pada objek tanpa memberi
efek distrosi.
Pengertian
fotografi makro secara konseptual adalah
memotret objek kecil agar terlihat besar. Lensa makro berhubungan dengan
kemampuan lensa untuk memfokus pada jarak paling dekat dengan objek.
Pengambilan pada jarak terdekat menampilkan detail pada objek tanpa memberi
efek distrosi.
Ada perbedaan pemahaman antara produsen Canon
dengan Nikon tentang fotografi makro. Penyebutan lensa mikro untuk Nikon
analoginya sama dengan memperbesar benda kecil atau objek mikro agar terlihat
besar. Sedangkan Canon menyebutnya dengan terminologi yang berbeda agar tidak
terjadi tumpang tindih dengan pengertian mikro untuk jasad renik yang menggunakan miskroskopik. Sehingga
Canon tetap menggunakan istilah lensa makro untuk memperbesar objek mikro agar
terlihat makro (besar).
Fotografi makro tergantung
kemampuan memfokus pada jarak terdekat lensa kamera dengan objek yang difoto.
Maka kemampuan lensa untuk mengambil objek terdekatnya dibatasi nilai nominal
yang tertera pada lensa tersebut. Apabila melampaui nilai itu, maka hasil foto
tidak fokus.
Tidak semua lensa makro
untuk kamera SLR tertulis sama pada jarak terdekatnya misalnya ada yang 30 cm,
15 cm, 10 cm atau bahkan lebih dari itu.
Sedangkan kamera point and shoot jarak
terdekat untuk lensa makronya ada yang 5 cm bahkan lebih. Namun, kualitas yang
didapat tidak maksimal
Mengropping gambar agar terlihat seperti gambar
fotografi makro, bukanlah keputusan yang tepat. Ini mengakibatkan penurunan
resolusi dan mereduksi kualitas gambar.
Dalam pemotretan foto makro terdapat lima
teknik untuk menghasilkan gambar. Jenis perlengkapan penunjangnya pun memiliki
spesifikasi yang berbeda. Masing-masing alat tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan, seperti (1) filter close up, (2) extension tube, (3) reverse lense,
(4) hollow, (5) lensa makro, (6) metode stacking dengan menggabungkan dua
lensa.
>Contoh hasil micro dan macro
Ada perbedaan pemahaman antara produsen Canon
dengan Nikon tentang fotografi makro. Penyebutan lensa mikro untuk Nikon
analoginya sama dengan memperbesar benda kecil atau objek mikro agar terlihat
besar. Sedangkan Canon menyebutnya dengan terminologi yang berbeda agar tidak
terjadi tumpang tindih dengan pengertian mikro untuk jasad renik yang menggunakan miskroskopik. Sehingga
Canon tetap menggunakan istilah lensa makro untuk memperbesar objek mikro agar
terlihat makro (besar).
Fotografi makro tergantung
kemampuan memfokus pada jarak terdekat lensa kamera dengan objek yang difoto.
Maka kemampuan lensa untuk mengambil objek terdekatnya dibatasi nilai nominal
yang tertera pada lensa tersebut. Apabila melampaui nilai itu, maka hasil foto
tidak fokus.
Tidak semua lensa makro
untuk kamera SLR tertulis sama pada jarak terdekatnya misalnya ada yang 30 cm,
15 cm, 10 cm atau bahkan lebih dari itu.
Sedangkan kamera point and shoot jarak
terdekat untuk lensa makronya ada yang 5 cm bahkan lebih. Namun, kualitas yang
didapat tidak maksimal
Mengropping gambar agar terlihat seperti gambar
fotografi makro, bukanlah keputusan yang tepat. Ini mengakibatkan penurunan
resolusi dan mereduksi kualitas gambar.
Dalam pemotretan foto makro terdapat lima
teknik untuk menghasilkan gambar. Jenis perlengkapan penunjangnya pun memiliki
spesifikasi yang berbeda. Masing-masing alat tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan, seperti (1) filter close up, (2) extension tube, (3) reverse lense,
(4) hollow, (5) lensa makro, (6) metode stacking dengan menggabungkan dua
lensa.
>Contoh hasil micro dan macro
Ada perbedaan pemahaman antara produsen Canon
dengan Nikon tentang fotografi makro. Penyebutan lensa mikro untuk Nikon
analoginya sama dengan memperbesar benda kecil atau objek mikro agar terlihat
besar. Sedangkan Canon menyebutnya dengan terminologi yang berbeda agar tidak
terjadi tumpang tindih dengan pengertian mikro untuk jasad renik yang menggunakan miskroskopik. Sehingga
Canon tetap menggunakan istilah lensa makro untuk memperbesar objek mikro agar
terlihat makro (besar).
Fotografi makro tergantung
kemampuan memfokus pada jarak terdekat lensa kamera dengan objek yang difoto.
Maka kemampuan lensa untuk mengambil objek terdekatnya dibatasi nilai nominal
yang tertera pada lensa tersebut. Apabila melampaui nilai itu, maka hasil foto
tidak fokus.
Tidak semua lensa makro
untuk kamera SLR tertulis sama pada jarak terdekatnya misalnya ada yang 30 cm,
15 cm, 10 cm atau bahkan lebih dari itu.
Sedangkan kamera point and shoot jarak
terdekat untuk lensa makronya ada yang 5 cm bahkan lebih. Namun, kualitas yang
didapat tidak maksimal
Mengropping gambar agar terlihat seperti gambar
fotografi makro, bukanlah keputusan yang tepat. Ini mengakibatkan penurunan
resolusi dan mereduksi kualitas gambar.
Dalam pemotretan foto makro terdapat lima
teknik untuk menghasilkan gambar. Jenis perlengkapan penunjangnya pun memiliki
spesifikasi yang berbeda. Masing-masing alat tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan, seperti (1) filter close up, (2) extension tube, (3) reverse lense,
(4) hollow, (5) lensa makro, (6) metode stacking dengan menggabungkan dua
lensa.
>Contoh hasil micro dan macro
Komentar
Posting Komentar